Kamis, 12 Juni 2014

Seven Sins Part 2

Salah satu dari mereka berbicara kepada saya sambil membuka pintu mobil dan mempersilahkan saya untuk masuk kedalam mobil tersebut. sepertinya saya memang harus mengikuti perintahnya, saya berpikir untuk apa saya memiliki rasa takut untuk dibunuh oleh mereka?, selama saya hidup didunia tidak pernah membuat masalah sedikitpun terhadap orang-orang yang memiliki banyak bodyguard. Apakah saya telah mengecewakan teman kantor yang terlibat cekcok dengan penjaga catering, tidak mungkin, darimana dia bisa punya duit untuk membayar orang sebesar kulkas dua pintu tersebut. apa mungkin ini ulah dari salah satu MLM yang pernah saya ikuti kiprahnya lalu diam-diam keluar sambil menuliskan komplain produk karena telah membuat perut adik saya mules-mules ketika ingin wasirnya sembuh dengan cara mengkonsumsi obat MLM tersebut. sepertinya bukan juga.

Salah seorang merebut pistol dari tanganku lalu membuangnya ke kali sambil berucap jika pistol itu sebenarnya hanya sebuah mainan. Dia mendorongku perlahan dengan telapak tangannya yang sebesar telapak beruang cokelat, hingga akhirnya aku masuk kedalam mobil hitam ber-plat nomor B 1 LLY. Ketika saya duduk dibangku dalam mobil, dari belakang muncul tangan kekar menutup hidungku dengan sapu tangan, baunya menyengat sekali seperti bau apel cuka yang benar-benar sudah kadarluarsa, rasanya ingin muntah tapi mengantuk dan berhasil membuatku perlahan tak sadarkan diri, saya pun tidak tahu akan dibawa kemana, saya tertidur.

***

Mataku perlahan terbuka, masih sedikit perih hidungku karena obat bius tersebut, cairan apa yang mereka beri sehingga saya tertidur pulas dengan hidung perih. Saya sepertinya berada disebuah kamar kecil yang kesemuanya berwarna putih seperti ruangan rehabilitas pasien rumah sakit jiwa, saya berada di atas ranjang empuk dengan seprai berwarna putih namun diantara warna-warna putih yang ada diruangan ini, hanya satu warna hitam gelap berada di sisi ujung ruangan, sepertinya itu adalah sebuah pintu karena terdapat bacaan exit. Apakah saya dijadikan manusia percobaan untuk sebuah proyek ramuan formula yang nantinya bisa membuat manusia lebih kuat serta lebih bertenaga?, jadi ingat sebuah iklan minuman kesehatan dengan model ade rai.

Kepalaku masih sedikit pusing, hanya bisa terbangun dan duduk di pinggiran ranjang sambil menatap sekeliling ruangan. Tempat apa ini?, asing sekali bagiku, saya hanya tahu model tempat seperti ini hanya ada diruangan kamar rumah sakit jiwa tetapi dindingnya tidak terbuat dari bahan yg lunak melainkan tembok biasa. Tiba-tiba ada seorang pria tinggi mengenakan jas hitam-hitam dengan tersenyum menyebut namaku sambil mendekati diriku namun saya langsung mendekatinya dan mencoba memukulnya tetapi rasanya aku sangat lemah sehingga pukulanku bisa ia halau. Aku dicekik olehnya dan dibanting kesebuah meja dengan begitu pasrahnya, ah sial... kenapa aku tiba-tiba mau melawan dirinya?

tenang kawan, tidak perlu pakai kekerasan, kami tidak ingin menyakiti, kami hanya butuh bantuanmu kawan”

30 Menit setelah merasa diriku tenang untuk diajak bicara, saya dibawa kesebuah ruangan yang mirip dengan ruangan kerja dengan ciri khas binder-binder file tersusun rapih dirak-rak kayu berwarna coklat tua dan tidak lupa ukiran kayu Garuda Indonesia diantara foto bapak Presiden serta wakilnya. Saya sebenarnya masih dalam perasaan ketakutan, entah sudah jam berapa sekarang atau malah sudah 3 hari saya pingsan disini tetapi saya tidak merasa lapar sama sekali sehingga saya berpikir jika saya masih dihari yang sama, mungkin sejam saya pingsan.

Saya duduk dibangku empuk dan pria itu ada dihadapanku diantara meja kerjanya, disamping saya duduk terdapat tembok besar yang memiliki layar proyektor. Di meja tersebut tersaji beberapa kue tart dan secangkir kopi yang menggugah selera, ingin rasanya mencoba salah satunya tapi saya takut jika tiba-tiba kepala saya dihantam lagi ke meja.

Perkenalkan nama saya Erik, saya bagian konsultan dan penerima pegawai”

pegawai?”

Lalu dia berdiri dari duduknya setelah saya bertanya demikian, ia menyalakan sebuah proyektor dan sebuah video dengan gambar-gambar aneh mulai bermunculan. Sambil memegang cangkir kopi berwarna putih, dia mulai menjelaskan semua yang ada di gambar video tersebut.

Kami adalah sebuah perusahaan yang dibentuk berdasarkan sebuah kekecewaan dari 7 hati yang merasa perlu membentuk sebuah wadah dimana kita bisa merubah bangsa ini menjadi yang lebih baik, 7 (Seven) karena kita ada 7 hati. Lalu pasti anda berfikir kita memproduksi barang apa?, kenyataannya kita tidak memproduksi apapun selain perintah kepada anda yang merupakan calon pegawai kami”

Dia menjelaskan panjang lebar tapi tetap pada awal-awal penjelasan saya menjadi bingung sekali, selama satu jam penjelasan dengan gambar-gambar serta video lama kelamaan saya mengerti kenapa saya diculik dan kenapa saya ada disini. Sebenarnya ini bukan perusahaan yang memproduksi sesuatu barang, melainkan sebuah perusahaan jasa yang bergerak sendiri berdasarkan keinginan 7 hati tersebut alias keinginan 7 orang pemegang kuasa perusahaan ini. 7 orang yang ada dibalik perusahaan tersebut berasal dari 7 negara yang berbeda-beda, masing-masing memegang penuh negara yang ia kuasain. Pada foto-foto terakhir terdapat beberapa foto pembunuhan dan beberapa foto orang-orang yang bekerja diperusahaan Seven dengan memegang senjata api berbagai jenis, apakah perusahaan ini penghasil senjata?, ternyata bukan, hal tersebut yang membuat saya berkeringat dingin.


Semua pekerjaan disini adalah membunuh, masih ingat penembak misterius zaman orde baru?, kurang lebih pekerjaan pegawai disini seperti itu. Menurut erik, setiap manusia yang tidak berguna dan merusak kedamaian dunia harus dibunuh untuk mengurangi manusia-manusia yang tidak bermutu didunia. Seven ingin membentuk sebuah dunia baru bernama White World, membinasakan kejahatan dengan kejahatan. Mendengarkannya saja saya menjadi merinding bukan main, telapak tangan berkeringat dingin dan pantat serasa ingin beranjak dari tempat duduk, mungkin keringat dipantat lebih banyak mengucur daripada ditelapak tangan.

setiap orang yang sudah masuk ke seven walaupun baru diperkenalkan lalu orang tersebut kabur dan membocori rahasia, ke esokan harinya orang tersebut tidak lagi bernyawa dan kita sudah melakukan itu sebanyak 83 kali.”

Aku hanya bisa menelan ludah, bukan karena ancaman lewat lisan tersebut namun Erik mengeluarkan beberapa file gambar lalu memperlihatkan beberapa orang yang terbunuh oleh seven. Orang-orang tersebut merupakan calon pegawai dan pegawai yang bekerja di Seven namun berkhianat mencoba bocorkan rahasia perusahaan atau melarikan diri, Erik mengingatkan jika di Seven memiliki orang-orang yang profesional dan berkomitmen tinggi sehingga Seven tidak akan khawatir akan ketahuan pihak luar yang tidak mendukung adanya seven.

bagaimana Mr. Moskie?, sudah siap bergabung bersama kami?”
Bersambung…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar