Bukan gw monyetnya tapi istilah aja cinta monyet, sungguh...!!!
Mencintai
seseorang merupakan hak bagi setiap umat manusia di dunia ini, tidak
ada yang melarang mereka untuk menaruh hati pada lawan jenisnya.
Orang jelek yang paling terjelek di dunia pun boleh merasakan jatuh
cinta, bahkan orang yang ditakdirkan berwajah ganteng pun pasti
sering memainkan cinta. Cinta... cinta...cinta... siapa yang tidak
mengenal cinta?, bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik dan kakak-kakak
semuanya pernah jatuh cinta. Cinta juga punya beberapa jenis, mulai
dari cinta monyet, TTM-an , HTS-an sampai Cinta terakhir tetapi
kesemuanya itu mempunyai kisah akhir yang tidak sama.
Seperti
halnya cinta monyet, manusia yang mengalami hubungan percintaan kaya
gini biasanya berumur 10 hingga 15 tahun dan dikaitkan dengan dunia
remaja yang sedang mengalami masa-masa pubertas alias mencari jati
diri. Gw sendiri enggak tahu kenapa dinamakan cinta monyet, apakah
sang penemu cinta seperti ini adalah monyet?, atau tukang topeng
monyet yang mencetuskan nama ini?. Menurut om Wiki, cinta monyet itu
adalah istilah informal yang berarti perasaan cinta yang terjadi
antara sepasang anak muda yang masih dalam masa remaja.
Istilah ini juga dapat digunakan sebagai kata sindiran, yang
digunakan kepada seseorang yang kurang mencintai pasangannya. Mungkin
maksudnya adalah perasaan cinta sementara yang terjadi secara
tiba-tiba dan terjalin tidak terlalu lama, bisa dikatakan cinta
monyet merupakan fase kita mengenal cinta pada usia dini.
TTM,
teman tapi mesra. Dahulu kala istilah seperti ini tidak ada dalam
kamus bahasa gahoel anak muda namun kata TTM mulai digandrungi anak
muda disaat lagu dari Duo Maya berjudul TTM (Teman Tapi Mesum) sering
terdengar di radio-radio. Belum lagi video klipnya selalu hadir pada
jam-jam tertentu meramaikan tontonan keluarga seperti layaknya iklan
dari lejel home shopping. Mungkin pada jamannya gw SMA istilah TTM
sering dipake buat cewek-cewek mempermainkan perasaan pria atau
sebaliknya. Maksud dari Teman Tapi Mesra adalah dimana saat kita
memiliki teman lawan jenis yang amat teramat dekat seperti orang
pacaran biasa, Cuma bedanya kalau ini teman bukan pacar, kata mesra
dalam istilah TTM merupakan sebuah cerminan seorang teman yang rajin
memberikan perhatian baik perhatian secara audio (ucapan-ucapan)
maupun perhatian fisik (belaian, sentuhan dan lainnya). tak jarang
juga TTM-an menjadi rasa cinta yang sebenarnya akibat terlalu dekat
menyentuh perasaan dan akhirnya jadian beneran.
Sedangkan
HTS-an, mirip banget sama TTM-an, HTS-an artinya bukan Heka Teki
Silang melainkan berarti Hubungan Tanpa Saksi eh.. Status Cuma
bedanya disini seperti pacaran tapi bukan pacaran, pokoknya statusnya
tidak jelas. dibilang pacar bukan tapi kalau dibilang bukan pacar
kaya orang pacaran. Mungkin lebih jelas maksudnya seperti saat gw
mencintai seseorang namun seseorang itu sepertinya tidak mencintai gw
(kasian ya gw) atau sudah memiliki pasangan tetapi masih ingin
menjalin hubungan cinta bareng gw (tambah kasian diduain). Hubungan
seperti ini paling dirugikan adalah sang wanita, karena jika sang
wanita telah dipermainkan dengan cinta tersebut maka sang pria tidak
akan bertanggung jawab dengan dalih “kita HTS-an”. Sebenarnya
HTS-an itu Cuma akal bulus seorang cowok saja dalam mencari cinta
yang nantinya bisa dipermainkan.
Terakhir
adalah Cinta Serius, nah kalau ini hanya buat pasangan yang sudah
matang umurnya dan memang berniat menjalin hubungan untuk terakhir
kalinya, maksudnya memiliki pacar terakhir dan dijadikan istri. Kalau
sudah memasuki fase Cinta serius, tidak ada kata main-main dalam
menjalaninya, sudah pasti harus kenal keluarga pasangan satu sama
lain dan bersikap lebih dewasa. Ciri khas yang paling mencolok bila
sepasang kekasih menjalin cinta yang serius adalah menabung, mereka
berdua menabung untuk membiayai pernikahan atau patungan bayar
cicilan rumah baru untuk mereka tinggalin nanti berdua (kecuali
mertuanya tukang ngikut). Walaupun namanya cinta serius, belum tentu
berakhir dipelaminan, ada juga yang menjalin cinta tersebut namun
harus bubar karena tidak cocokan lagi atau ketahuan selingkuh dengan
pasangan sejenis (pengalaman sahabat).
Gw
sendiri menikmati semua jenis-jenis percintaan diatas, masing-masing
memiliki cita rasa yang berbeda walaupun semuanya berakhir bubar.
Dari Sekolah Dasar. Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas
hingga jaman gw kuliah masing-masing diwarnai dengan sebuah hubungan
cinta. Ada kenangan indah, kenangan pahit bahkan hambar dalam
menjalani tiap-tiap jenis cinta. Gara-gara menjalani kesemuanya itu,
niat gw dalam belajar agak berkurang, lebih tertarik memahami arti
cinta tersebut bersama lagu-lagu cinta yang sedang hits pada masa
nya.
SEKOLAH
DASAR
Ini adalah
jaman dimana gw masih ingusan, belum bisa bedain mana temen cewek dan
mana temen cowok karena semuanya sama-sama berdada rata. Gw hanya
bisa mengenali jenis kelamin mereka dari pakaian dan rambut, yang
cowok pasti memakai celana pendek dan berambut pendek sedangkan cewek
pasti memakai celana rok dan rambutnya panjang. Makanya kalau ada
cowok berambut panjang suka gw katain bencong, termasuk tukang parkir
deket rumah yang akhirnya gw ditabok gara-gara dia merasa jengah tiap
gw lewat didepan dia selalu gw panggil Mbak Edi. Sekarang mbak edi
sudah beralih profesi menjadi tukang mie ayam yang digemari
abang-abang tukang ojeg karena harganya murah dan lezatnya bukan
main.
Sekolah
Dasar itu memiliki banyak tingkatan kelas, mulai dari kelas 1 hingga
kelas 6 dan tiap-tiap kelas memiliki dua jenis, seperti kelas 1a dan
kelas 1b, perbedaan mencolok dari jenis kelas tersebut hanyalah jam
masuknya saja. Kelas 1a masuk pada jam 7 pagi sedangkan kelas 1b
masuk pada jam 1 siang. Gw sendiri lebih seneng masuk di jam 7 pagi
karena siangnya bisa tidur siang sambil nonton telenovela atau film
india dan sorenya main layangan sambil nyari anak kepik emas di
sawah. Semakin gw beranjak ke tingkatan kelas, semakin tumbuh
kedewasaan dalam diri gw sendiri. Kedewasaan gw tidak muncul secara
otodidak melainkan akibat pengaruh dari radiasi sinetron Tersanjung
dan film tersayang, sesekali gw dicekokin dengan kejamnya kehidupan
rumah tangga dalam film Noktah Merah Perkawinan. Dengan menonton film
tersebut gw jadi tahu jika pernikahan itu sangat amat teramat sulit,
pas pacaran sangat mesra namun saat naik ke jenjang pernikahan malah
sering berantem, oh cok simbara, kejam sekali dirimu dalam berperan.
Kelas
5 Sekolah Dasar merupakan masa di mana gw merasa hati ini sangat
senang bila dekat dengan seorang cewek. Cewek tinggi dengan body
nanggung itu telah membuat perasaan gw terombang ambing tidak karuan
bagai sebuah perahu di tengah lautan menghadapi badai besar. Saat jam
istirahat dimulai, gw keluar kelas dan langsung mencari perhatian ke
dia dengan cara nimpukin dia pake mangga. Mangga di sekolahan gw dulu
ukurunanya bukan ukuran mangga pada umumnya melainkan hanya sebesar
jempol dewasa, gw menyebutnya mangga kerdil. Gw langsung memungut
mangga yang terjatuh di tanah akibat terlalu matang dan memilih yang
lembek supaya ketika mengenai kepalanya maka mangga tersebut akan
hancur dan jika terkena baju akan berbekas bergetah sehingga ibunya
akan marah banget saat mencuci bajunya. Kejam?, ah enggak kok, ini
Cuma strategi klasik aja buat gw. Gw pernah membaca sebuah buku di
gudang sekolahan, judulnya 1juta cara mengambil hati si dia dan di
cara yang ke 543.320 itu gw mempraktekannya yaitu membuat si cewek
benci banget sama kita, semakin benci maka akan semakin bagus
hasilnya.
Pernah
gak dengerin sebuah kalimat yang berbunyi seperti ini “kamu jangan
membenci orang tersebut dengan sangat, nanti dia akan membayangi
pikiranmu karena kebencianmu dan akhirnya kamu akan jatuh cinta” by
Freddy S. Cara seperti itulah yang gw pakai saat ini, setiap hari gw
bikin dia nguber-nguber gw dengan wajah marahnya. Pernah juga
terbesit rasa kasian jika harus menjailin dirinya terus setiap hari,
namanya juga makhluk wanita, tak tega rasanya melihat dia sedih
bajunya kena getah. Sesekali gw hentikan kegiatan iseng gw, namun ada
sesuatu yang kurang dalam keseharian gw. Apalagi jika sehari saat jam
istirahat tidak melihat dia, rasa batagor yang gw makan saat jam
istirahat jadi enggak gurih dan es teh yang menjadi minuman favorit
gw berasa seperti air ketuban. Gw pun kembali isengin dia terus
tetapi dengan cara yang lain, yaitu main ceng-cengan, karena postur
tubuh dia tinggi maka gw sering manggil dia tiang listrik, dia marah
bukan main tetapi kemarahan dia menimbulkan kepuasan tersendiri
layaknya seorang penjaga gawang membobol gawang lawan.
Keisengan
gw hanya berlaku di lingkungan sekolah saja, ketika bertemu dengan
dirinya diluar sekolah, gw pasti berlari menjauhnya dan ngumpet
disuatu tempat yang tidak terlihat oleh dirinya. Bahkan pernah ketemu
dia bersama teman-temannya sedang naik sepedah, alhasil aksi
kejar-kejaran antar sepedah pun tidak terelakan. Sepeda gw yang reyot
dan penuh karat itu berusaha berlari 100 kilometer perjam namun
tenaga gw yang gak sanggup hanya bisa merenung tetapi mereka tidak
berhasil mengejar gw karena gw kabur ke arah pematang sawah yang
penuh lumpur dan yuyu. Gw merasa lelah, biarpun sangat lelah tetapi
gw menyukai semua yang telah terjadi, ada rasa kepuasan dalam diri gw
sampai gw selalu berpikir tiap mau tidur, ide keisengan apa yang bisa
gw lakuin besok agar dia tidak bosan di isengin gw. Akhirnya gw
mendapatkan ide briliant untuk isengin dia, pulang sekolah gw beli
melon yang sudah dipotong sama tukang rujak keliling. Melon tersebut
gw makan di rumah, siang-siang panas begini memang cocok makan melon
yang dingin. Kulitnya tersebut tidak langsung gw buang melainkan gw
iris-iris dan gw buang kuliat luarnya, alhasil melon-melon tersebut
menjadi beberapa potongan yang siap diolah. Potongan melon-melon
tersebut gw masukin kedalam plastik es kecil, lalu gw masukin air
cuka kira-kira 1 tutup botol sirup ABC, setelah itu di iket kencang
jangan sampai bocor dan diamkan selama semalam.
Keesokan
paginya gw periksa ramuan bau yang terbuat dari melon dan cuka,
ternyata sudah jadi bahkan baunya saja sudah kecium walaupun belum
dibuka plastiknya. Gw ambil suntikan bekas nyuntik polio waktu ada
acara hari bebas polio dan poliandri. Air cuka ramuan tersebut gw
masukin kedalam suntikan, gw tutup suntikannya dan senjata biologi
siap di gunakan. Sampai di kelas gw selalu melihat jam di dinding,
menantikan jam 10 tiba yang berarti jam istirahat buat para
murid-murid SD Pekayon Jaya 6. gw membayangkan ketika suntikan ini
memuntahkan cairan ke arah rambutnya pasti dia bakal ngamuk-ngamuk
dan temennya menjauhinya sambil berteriak “ih witri bau... bau...
cewek bau.... cewek bau....” karena bau nya yang teramat bau lebih
bau dari kumpulan penghuni septitenk. Ehm. Gara-gara membayangkan hal
itu, gw jadi ketawa-tawa sendirian dan disuruh maju kedepan
membersihkan papan tulis dengan telapak tangan.
Ketika
bel jam istirahat berbunyi, gw langsung mengambil suntikan dan gw
taruh dikantung celana sambil gw pegang sakunya agar tidak tersenggol
teman-teman lainnya. sesampainya dikelasnya, gw celingak celinguk
kaya maling jemuran namun tidak terlihat batang hidungnya berada di
kelas tersebut. lalu ada seorang temannya mendekati gw sambil berkata
“lu nyari Fitri ya?, dia gak masuk, sakit tipes katanya”. Gw
seperti kera kehilangan pisangnya, sedih karena sebuah rencana besar
gw menjadi sia-sia tanpa hasil. Lebih malangnya lagi gw terdorong
jatuh ke lantai akibat salah satu teman gw berlari dan menabrak gw
dengan teramat sengaja. Tubuh gw tersungkur kelantai, semua orang
tertawa terbahak-bahak melihat gw terjatuh dan gw sadari cairan cuka
yang berada disaku celana... pecah. Gw pun bangkit sambil melihat
keadaan celana gw yang basah, hidung gw langsung mencium bau neraka
jahanam yang berasal dari saku celana gw, tentu saja teman-teman gw
pada muntah ditempat karena bau tersebut dan gw menjadi bulan-bulanan
temen-temen sekelas yang mengira kalau gw berak di celana.
Sejak
kejadian tersebut gw gak lagi iseng sama dia, ternyata ini yang
dinamakan kurma eh... karma. Apa yang kita perbuat terhadap orang
lain bakal kembali lagi ke diri kita sendiri, gw menjadi tambah serba
salah ketika tahu kalau Fitri tipes karena kecapekan akibat
ngejar-ngejar gw sampai ke pelosok kampung. Rumah kami berdua berbeda
komplek saja namun dia sering main kekomplek gw karena teman-teman
sekelasnya lebih banyak berada dikomplek gw. 2 hari tidak melihat dia
rasanya kangen banget, setiap jam istirahat gw mengintip ke kelasnya
dan lagi-lagi teman sebangkunya memberitahukan kalau dia tidak masuk
dengan kalimat yang sama seperti pertama kali ia memberitahukan itu
ke gw. Dalam benak ada rasa ingin kerumahnya untuk menjenguk tetapi
gw takut kalau harus kerumah dia menjenguknya sendirian, pasti dia
akan teriak-teriak “mamah dia pelaku yang membuat aku jadi tipes
mah, bunuh dia mah... bunuh dia....”. ah tidak, jangan sampai
seperti itu, kalaupun gw mengajak teman pasti mereka pada curiga
kenapa gw bela-belain kerumah kakak kelas yang selalu gw isengin.
Gosip itu kejam kawan, sekali saja ada gosip percintaan diantara
murid-murid sekolah dasar dipastikan hidup gak bakalan tenang. Mau
kemana saja pasti ada yang teriak “ciyeee.... ciyeee...”, mau ke
wc pasti ada yang teriak “ciyeeee.... ciyeee.....” dari luar wc,
gimana kalau bertemu berduaan di sekolahan bisa-bisa satu sekolah
teriak “ciyeeee.... ciyee..... prikitiew.....”. gw gak ingin ini
semua terjadi, mau ditaruh dimana muka dan alis lentik gw ini.
Apalagi rumah gw tidak jauh sekolahan, kalau sampai gw ketahuan jatuh
cinta diusia dini bakalan ditarik segala fasilitas gw dirumah seperti
sega, sepeda dan beberapa boneka barbie.
Setelah
5 hari terkurung didalam rumah karena sakit, Fitri kembali masuk
dengan wajah belum cerah seperti sawi sejak sore tidak laku dan
tubuhnya agak kurus tak bermakna. Kasihan sekali dia ya, padahal gw
gak ada niatan membuat dia sampai seperti itu, ternyata segala ke
isengan gw harus berlabel Parental Advisory Exclipt Content. Dia pun
jadi cuek kalau ketemu gw, diem seribu bahasa bahkan buang muka
sehingga dia terlihat tidak mempunyai muka. Bersama teman-temannya
dia juga jarang bercanda, biasanya lincah dan gesit tetapi setelah
dia sakit kelincahan dia menjadi menurun, tidak lagi salto ataupun
kayang di depan kelas. Diam-diam gw selalu memperhatikan dia,
takut-takut dia pingsan secara tiba-tiba dan gw harus siap berlari
menolongnya layaknya pahlawan super.
Sampai
akhirnya dia lulus sekolah dasar, gw cukup merasa sedih karena bakal
setahun kurang gw tidak melihat dia dan gw bahagia karena gw naik ke
kelas 6 bahkan gw duduk ditempat ia biasa duduk dikelas. Cawu demi
cawu gw lewatin hingga akhirnya gw gak tahan menahan rasa rindu ini
kepadanya, bagaimana hidup gw bisa tenang jika ada kehampaan dalam
ruang hati ini, seperti ada keharusan untuk mengisinya tapi entah apa
(preettt....). akhirnya gw beranikan diri mencari nomer teleponya di
buku perpisahan SD, kebetulan buku tersebut berada diperpustakaan
sekolah sehingga dengan mudahnya gw mendapatkan nomer teleponnya. Gw
selalu waspada terhadap orang-orang di sekeliling perpustakaan karena
takut mereka mencurigai gw mencuri buku-buku tabungan siswa karena
pernah ada yang membuat gosip kalau gw adalah sang kolektor buku
tabungan. Setelah berhasil mendapatkan nomer teleponnya, gw pun
pulang kerumah dengan rasa tak sabar menanti malam menjelang.
Malam
hari pun tiba, para tukang martabak dan nasi goreng keluar sarangnya
mengelilingi pemukiman untuk menjajakan dagangannya. Gw pun tidak mau
kalah, dari jam 7 malam gw dah stand by berada di depan telepon rumah
untuk memastikan malam ini telp tidak ada yang menggunakannya. Gw
bersihkan setiap sudut telepon rumah sambil mengecek semua fungsi
tombol agar tidak mengganggu niat gw menghubungi sang pujaan hati.
Pukul 7 lewat 15 malam, jemari gw dengan aktif menekan tombol-tombol
nomer sesuai nomer telepon dia dan ternyataaaaa....... salah sambung,
mencoba konsentrasi menekan tombol agar tidak salah lagi namun
hasilnya salah sambung lagi. Hingga ke empat kalinya salah sambung
dan akhirnya gw kapok karena nomer telepon yang gw hubungi tersebut
ngamuk-ngamuk parah karena merasa diteror oleh suara wanita yang tak
lain adalah suara gw (waktu umur segitu suara gw kaya wanita).
Gagal
sudah niat gw malam ini untuk meminta maaf sama dia, bingung gw
jadinya harus gimana lagi, satu-satunya cara dengan menghubungi
temannya dan meminta no telepon rumahnya yang paling benar dan nyata.
Kendalanya, gw gak akrab sama teman-temannya kalaupun gw menghubungi
temannya, basa basi apa yang harus gw keluarkan agar tidak
menimbulkan rasa curiga. Mungkin berpura-pura sebagai staff sekolah
dan menanyakan no telp Fitri yang sebenarnya karena nomer telepon
yang ada di buku kenangan sekolah tidak dapat dihubungi. Yup, itu
alasan yang tepat tetapi suara gw yang seperti wanita ini pasti akan
menimbulkan rasa curiga apalagi di televisi sedang heboh berita
tentang pembunuhan berantai lewat telepon atau hipnotis melalui
telepon. Saatnya berpikir keras lagi di dalam kamar sambil
tidur-tiduran supaya otak tidak berat dalam berpikir hingga akhirnya
gw ketiduran.
Sayup-sayup
dalam mimpi gw dengar nyokap memanggil-manggil gw dari alam sadar,
pas mata ini terbuka pelan terlihatlah sesosok ibu Rumah Tangga yang
pernah ngelahirin gw mengguncang-guncang tubuh gw sambil berkata “ada
telepon dari Fitri......”, ah sial masih saja gw bermimpi kalau
Fitri yang telepon gw. Nyokap langsung nyubit pipi gw yang ranum ini
dan ternyata sakit... hah sakit?, ternyata ini beneran!!!. Gw
langsung berlari kecil menuju tempat dimana telepon itu berada dan
setibanya disana gw langsung angkat gagang telepon sambil berkata
“aaa.... aaa.... aaallooo...”. tidak ada suaranya?, gw coba
berucap halo untuk kedua kalinya juga gak ada suaranya, “kamu
terbalik naro gagang teleponya ditelinga..” nyokap berbicara
kepadaku, yap.. jelas saja tidak ada suaranya ternyata gw terbalik
menempelkan gagang telepon yang hangat itu ke telinga. Kali ini ada
suara wanita diseberang sana, suara wanita yang agak malu-malu
berkata apakah benar ini Raffie, gw ngebayangin kalau dia bermuka
merah sambil ingusan berucap seperti itu hehehehe....
Fitri
: “ eh... haloo... ini Raffie bukan?”
Gw :
“i..iya... betul.. ini siapa yuah?”
Fitri
: “ini gw Fitri, temen lu waktu SD”
Gw : “oh...
iya ya gw inget, ehm... ada apa kok telepon kemari? “
Fitri
: “ganggu ya, maaf deh kalau ganggu”
Gw : “ah
enggak kok... apakabar wit?, sekarang di smp mana?”
Fitri :
“di SMP 2 Bekasi”
Gw :
“oh.....”
Fitri :
“gini Fie, gw punya buku atlas punya lo, ini katanya bekas dipinjem
nina waktu gw kelas enam dulu, masih ingat?”
Gw :
“oh iya masih, wah lupa kalau dia belum balikin, pantas gw cari gak
ketemu, kok bisa ada di Fitri?”
Fitri :
“iya, soalnya dia nitipin ke gw, dia satu kelas sama gw dan gak
tahu rumah lu dimana”
Gw :
“oh pantes Fitri tahu no telepon rumah gw, pasti ngeliat di
belakang buku atlasnya ya?”
Fitri :
“iya hehehe... gw mau balikin atlas lu nih, tapi ketemuan di taman
komplek rumah lu aja ya”
Gw : “boleh,
besok sabtu aja ya, jam 4 sore abis nonton film kamen rider”
Fitri :
“okey, jangan lupa, kalau gak jadi telepon gw ya”
Gw : “sheep”
Scene
komunikasi telepon antara gw dengan Fitri kelar sudah, sayang otak gw
yang masih lemot berpikir cepat akibat baru bangun tidur terlupa
untuk meminta nomer telepon dia. Gimana kalau besok gw gak bisa
ketemuan, kemanakah harus kuhubungi dirinya?. Berarti bisa tidak bisa
ketemuan, pokoknya harus bisa biar tidak mengecewakan dia lagi.
Sampai jam 12 dini hari gw gak bisa tidur, suaranya dia selalu
melekat di telinga gw seakan sudah bersarang menetap dalam lubang
telinga. Suaranya halus banget di telepon berbeda dengan suara
aslinya yang cempreng mirip kaleng rombeng, apalagi dulu kalau kita
komunikasi pasti dia bernada kasar seakan membenci gw tetapi malam
ini dia berkata halus seperti baru pertama kali kenal. Gw jadi
teringat buku dengan judul ‘1juta cara mengambil hati si dia’
yang pernah gw baca waktu kelas 5 dan ternyata sang penulis buku
tersebut nyata benar.
Pada
hari H nya, membuat perasaan gw serba salah. Sampai-sampai gw salah
bawa buku pelajaran hari sabtu malah membawa buku pelajaran hari
senin. Pikiran gw hanya pada pukul 4 sore dan sebuah taman yang
berada di ujung komplek rumah gw. Detik-detik waktu yang gw lalui
rasanya lebih lambat, siang hari dirumah juga tidak dapat gw
manfaatkan untuk tidur siang melainkan termenung bingung harus
berbuat apa nantinya jika dia benar-benar datang mengembalikan buku
atlas. Jika gw kedokter hari ini juga minta di operasi, pasti
terdapat rimbunan bunga-bunga sedang mekar di bilik hati gw, andai
hari ini hujan meteor pun gw akan tetap berangkat kesana demi
menemuinya. Ini kah yang dinamakan jatuh cinta?, inikah cinta
pertama?, berawal dari iseng-iseng ingin membuktikan kebenaran dalam
buku tersebut akhirnya gw merasa jatuh cinta sungguhan.
Tiba
saatnya pukul 4 kurang 15 sore, gw bergegas menuju taman komplek
setelah mandi selama 1 jam lebih, itu sudah termasuk buang air besar
dan sedikit perawatan tubuh. Sepeda gw kayuh dengan begitu semangat,
mulut terus-terusan tersenyum tiada henti hingga gw disangka gila
oleh pedagang somay yang kebetulan pas-pasan bertemu dijalan.
Sesampainya disana, keadaan taman memang cukup ramai, ada beberapa
anak seusia gw sedang asik bermain layangan dengan kabel telepon dan
ada juga ibu-ibu yang sedang bermain bersama anaknya sambil nyuapin
mereka nasi, gw rasa nasi tersebut sudah tercampur oleh beberapa
bakteri dan debu, pantas saja anak-anak kecil jaman sekarang tidak
banyak yang dapat predikat cumlaud. gw duduk di dekat sepasang pohon
beringin, kenapa gw bilang sepasang? Karena salah satu pohon tersebut
mempunya gundukan di bagian tengah seperti buah dada maka gw pastikan
dia adalah pohon betina sedangkan sang jantan tidak mempunyai
identitas kelamin apapun karena rata tidak memiliki gundukan di
bagian bawahnya. (jaman waktu SD, otak gw udah ngerti yang namanya
kelamin manusia itu seperti apa tapi belum tahu apa kegunaannya)
Sudah
jam 4 lewat 10 sore, anak-anak yang bermain layangan sudah selesai
bermain karena layangannya pada putus akibat diadu dengan layangan
lain. Hanya beberapa anak-anak kecil saja yang bermain bola, padahal
main bola dengan kaki nyeker seperti itu rasanya sakit sekali lho,
batu-batu kerikil sangat banyak menghiasi tanah taman ini. Gw melihat
sekeliling taman buat memastikan akan ada tanda-tanda kemungkinan dia
hadir dari kejauhan, ternyata dugaan gw benar. Sesosok wanita dengan
rambut panjang di kuncir sedang melaju kehadapan gw dengan sepeda
federal birunya yang terkenal mampu menembus kecepatan 100kpj. Ia
tersenyum melihat gw, gw pun juga tersenyum melihatnya tapi senyum gw
berubah menjadi raut bibir kepanikan karena semakin lama dia menambah
kecepatannya layaknya ingin menabrakkan sepedanya ke diri gw.
Langsung saja gw menghindar cepat dari pada gw mati konyol akibat
ditabrak sepeda oleh seorang wanita muda baru kelas 1 SMP dan membawa
buku atlas di tangan kirinya. “braak...” ia menabrakkan sepedanya
ke arah tembok sambil berkata “maaf sepeda gw remnya keras”, jadi
seperti itu cara ia menghentikan laju sepedanya. Lucu juga, walaupun
terlihat praktis namun sungguh berbahaya kalau kita berada ditepi
jurang dan ditengah padang pasir, tidak ada objek yang bisa kita
tabrak untuk menghentikan laju sepeda kita. Ia turun dari sepedanya
sambil merapikan pakaiannya yang berantakan akibat guncangan dasyat
tak terelakan. Gw menghampirinya sambil membantu memarkirkan
sepedanya, ternyata sepedanya tidak ada standarnya sehingga gw harus
memarkikan sepeda tersebut di pepohonan dan memastikan tidak ada
semut yang mencoba menaiki sepedanya, bisa gatal-gatal nanti.
“kamu
gak apa-apa?” gw bertanya kepadanya, “kamu?” dia pun heran. “eh
maksud gw, lu gak kenapa-kenapa?”, mungkin dia terlihat heran
ketika gw berkata lu menjadi kamu, gw sendiri juga heran kenapa
tiba-tiba gw berucap kamu. “gak apa-apa kok, thanks, oh iya nih
buku atlas lu, maaf agak kotor karena gw taro di atas lemari”
langsung memberikan buku itu ke gw. Anjrit, buku gw penuh tai cicak,
betapa najisnya buku ini kawan, pengen ngambil tapi gw jijik kalau
gak diambil alasannya apaan?, masa cowok keren kaya gw gini takut
sama tai cicak, itu kan gak ngigit. Tangan gw gemeteran ngambil tuh
buku, air ludah beberapa kali ingin keluar dari mulut akibat ada rasa
eneg gak karuan membayangkan betapa nikmatnya cicak-cicak dirumahnya
berak dengan tanpa dosa. Setelah buku tersebut gw ambil, Fitri
ngajakin gw makan mie ayam di deket taman ini, lucu juga rasanya
kalau di ingat-ingat. Dulu kita berdua saling kejar-kejaran dan
timpuk-timpukan namun sekarang kita berdua asik makan mie ayam.
Kita
ngobrol-ngobrol ringan masalah disekolah masing-masing, ternyata
jaman-jaman smp malesin banget, apalagi ada yang namanya ospek. Dia
disuruh datang ke sekolahan dengan dandanan orang gila, betapa
malunya dia selama di angkot mengenakan baju gak karuan dengan topi
camping pak tani berhias mahkota tali rafia, belum lagi karung tepung
yang ia bawa sebagai pengganti tas sekolah. Gw tertawa terbahak-bahak
membayangkan dirinya seperti itu di dalam angkutan umum, apa yang ada
dipikiran orang-orang saat melihat dia duduk terdiam didalam angkot,
pasti ingin tertawa tapi tak enak. Gw gak berhenti terbahak-bahak
namun langsung terdiam saat dia berkata “jujur sebenarnya gw kangen
sama lo”, gw langsung tersendak-sendak sampai terbatuk menahan
shock tak terkira. “iya gw kangen sama lo, menurut gw lu itu
orangnya lucu, walaupun sering jailin gw tapi membuat gw gak merasa
kesepian”. Oh god... dia berkata seperti itu, muka gw memerah bukan
main pasti warnanya seperti pantat beruk.
Gw
jadi pendiam tetapi senyum-senyum sendiri seperti ibu-ibu yang sedang
mencuci baju dan ternyata dibaju tersebut ada uang 500ribu rupiah
tanpa pemilik. Mungkin karena ia tahu gw ini jadi malu akibat
kalimatnya yang terlontar secara lepas, dia langsung pamit pulang
sembari membayar 2 mangkok mie ayam. Ternyata yang membayar mie
tersebut adalah dia, semakin malu gw dibuatnya, harga diri gw sebagai
lelaki cukup dipermalukan tetapi apa daya jika gw gak bawa duit dari
rumah. Sebelum dia melenggang pergi meninggalkan gw, dia memberikan
gw sebuah kartu nama yang berisi nama, alamat dan nomer telepon
rumahnya yang asli. Ternyata nomer telepon rumah yang gw catat
sebelumnya dengan nomer telepon yang ada di kartu namanya sangat beda
jauh tidak ada kemiripan sama sekali. Setelah menyerahkan kartu
namanya, dia pun bergegas pergi kembali kerumahnya karena waktu sudah
hampir petang. Sedangkan gw sendiri masih terduduk di bangku taman
menatap langit-langit sore sambil menghitung burung-burung bangau
yang pulang ke rumahnya setelah seharian mencari makan buat
keluarganya. Terlalu dini buat gw untuk mengenal cinta kaya gini,
tetapi kalau bukan sekarang? Kapan lagi gw akan mengenalnya karena gw
juga mesti belajar untuk mencintai seseorang. ah... mungkin perasaan
gw aja yang GR (Gede Rasah) menilai sifat seseorang, bisa saja dia
kangen sama gw karena selalu mendengar gonggongan anjing tetangga dan
langsung teringat dengan suara gw yang suka teriak-teriak manggil di
tiang listrik, atau muka tukang somay yang biasa lewat didepan
rumahnya sangat mirip dengan gw maka dia langsung ingin ketemu gw
untuk memastikan kalau gw bukan si pedagang somay tersebut.
Belum kelar
hari itu berganti pagi, malam harinya gw langsung telepon dia untuk
ngucapin terima kasih karena telah ditraktir mie ayam secara gratis
namun ternyata itu semua bukan traktiran untuk gw melainkan gw harus
menggantinya nanti kalau ketemu dia dalam bentuk makanan lain. Sejak
pertemuan itu, gw jadi sering nemuin dia tiap sore di taman itu. Kita
sering main sepedahan bareng sambil nangkepin kepik anak mas seperti
yang biasa gw lakukan saat sore menjelang, sesekali bermain lupis
berdua. Lupis bukan nama sejenis kue tradisional yang terbuat dari
beras ketan dicampur air gula merah dan kelapa parut, lupis merupakan
sejenis permainan anak-anak kreatif yang mempunyai sifat pemulung.
Permainan ini menggunakan beberapa bungkus rokok bekas, bisa
ditemukan pada bak-bak sampah atau minta kepada perokok di jalan.
Tiap-tiap bungkus rokok mempunyai nilai tersendiri, semakin langka
bungkus rokok tersebut, maka semakin mahal nilainya.
Bungkus
rokok tersebut dilipat menjadi sebuah pipihan kertas, cara bermainnya
cukup menumpuk bungkusan rokok yang sudah dilipat tersebut hingga
menjulang tinggi, biasanya sih cukup sampai 10 tumpukan saja, bungkus
rokok tersebut ditumpuk pada sebuah lingkaran yang digambar dengan
kapur. Setelah ditumpuk kita lempari tumpukan tersebut dengan sendal
jepit yang sedang kita pakai, dengan jarak 10 meter kita harus bisa
melempar tumpukan rokok tersebut dengan tepat. bila mengenai tumpukan
tersebut dan berhasil merubuhkan sebagian bungkusan rokok hingga
keluar lingkaran, maka bungkus-bungkus rokok yang keluar lingkaran
itulah yang menjadi milik sang pelempar sendal. Rata-rata para pemain
membawa sendal khusus yang dinamai ‘sendal gacoan’, kualitas dan
bentuk sendal harus mereka pelajari agar tepat mengenai tumpukan
tersebut.
Gw
sering nemenin Fitri kerumah temennya, walaupun sering agak dicuekin
karena gw gak ngerti semua yang mereka omongin. Maklum gw masih anak
SD sedangkan mereka sudah SMP dan pembicaraan mereka sudah mengenai
pelajaran matematika rumit yang membuat otak mendidih hingga 600dc.
Gw merasa kalau kita berdua harus menentukan sikap atas kebersamaan
ini dan pada hari sabtu temennya datang kerumah gw menitipkan sebuah
surat kecil berwarna kuning dari Fitri. Temennya hanya berucap
“ciyee.... ciye.... ciyee...” tanpa menjelaskan maksud atau
tujuan surat ini ditunjukan ke gw. Didalam kamar gw buka surat mungil
tersebut, dag dig dug dhuer rasanya dan ketika gw buka isinya
ternyata terdapat kalimat “Fie gw suka sama lo, kalau lo suka gw
juga balas surat ini dan kirim ke temen gw yang ngasih surah ini”,
cukup singkat isi suratnya tetapi membaca isi surat ini membuat
jantung gw berdetak cepat seperti dikejar-kejar gorilla milik
tetangga sebelah. Gw gak mau sok jaim atau sok cool dimata para
wanita, dengan ini gw menyatakan di dalam surat balasan kalau gw “gw
juga suka sama lo”, cukup balasan surat yang singkat jelas dan
padat. Surat balasan untuknya gw kirim langsung ke orang yang
dipercayainya untuk mengirimkan surat itu kepadaku. Apa yang terjadi
dengan hari esok ya, semoga surat itu sampai ditangan Fitri dan bukan
ditangan bapak atau ibunya ya, bisa-bisa mereka berdua langsung
menghubungi ditlantas polda metro jaya karena merasa diteror oleh
surat yang tidak jelas asal-usulnya, bisa-bisa gw tertangkap dan
dimasukkan kedalam penjara anak-anak nakal kelas berat setara dengan
kejahatan percobaan pembunuhan terhadap pemerintah. Hal itu membuat
gw tidak bisa tidur hingga akhirnya begadang menonton film jurassic
park dan menyaksikan mas arief suditomo membacakan berita bulettin
malam RCTI.
Minggu
sore di sebuah taman tempat biasa gw bertemu dengannya telah menjadi
saksi biksu kita berdua jadian, untuk merayakannya gw mentraktir dia
susu murni nasional dalam kemasan gelas seharga 500 rupiah saja.
Dalam sehari-harinya gw sama dia mirip banget sama orang-orang
pacaran pada jaman penjajahan dulu, dia yang suka mengkepang
rambutnya mirip kue kepang yg keras itu slalu bersepeda kerumah gw,
lalu kita berdua sepedahan bareng. Ini pacaran paling sehat menurut
gw karena mengurangi polusi udara serta membuat tubuh menjadi bugar
serta selalu ceria bersama pasangan. Mungkin karena gw baru pertama
kali pacaran sehingga waktu tempuh hidup gw 60% buat dirinya, pagi,
siang, sore hingga malam pasti ketemuan kalau lagi gak sekolah. Malam
minggu sudah wajib buat gw ngapelin dia, Cuma duduk berdua di teras
dengan berbincang-bincang masalah kehidupan sambil memandangin
tetangga depan rumahnya yang juga pacaran Cuma mereka sudah dewasa
sekitar anak SMA-an getoh, jadinya ada beberapa adegan yang
seharusnya kita berdua tidak melihatnya karena takut ikut-ikutan
kepengen kaya mereka.
Perjalanan
hubungan cinta kita tidak mulus-mulus banget, ada kontra terhadap
hubungan kita, terutama dari tetangganya yang seumuran gw. Tiap kali
gw ketemu sama tuh anak selalu bawaannya sinis gak seneng keberadaan
gw di planet bumi ini, ngatain gw kaya bencong lah, kurus tapi
hiduplah dan ngehina sepeda gw yang dah kumel namun bisa top speed
sampai 120kilo pertahun. Gw sih sabar-sabar saja karena orang sabar
itu biasanya rejekinya banyak, terbukti dengan seringnya gw di
jajanin coklat sama Fitri, mungkin karena kasian lihat gw termenung
melihat coklat yang ada di rak indomart tetapi tak membelinya
layaknya kucing melihat ikan kembung dibalik kaca etalase makanan
warteg. Kalau soal derajat emang gw dah kalah bertubi-tubi, dia lebih
kaya dari keluarga gw dan dia juga lebih pintar dari gw secara dia
itu sudah SMP kelas satu sedangkan gw SD saja belum tentu lulus
karena masih dalam perjalanan menuju kelulusan sekolah dasar. Justru
dengan adanya hubungan seperti ini gw jadi semangat dalam belajar di
sekolah, namun kalau dirumah sih gak semangat, bawaannya pengen tidur
gak bangun-bangun pas nempel di kasur biar bisa mimpi ketemu sama
Desy Ratnasari atau Novia Kolopaking.
Kalau
gw sedang diganggu sama teman-temannya, dengan gagah dia membela gw
tanpa memandang mereka itu adalah teman-teman terbaiknya. Sebuah
kalimat yang gw hapal saat dia marah-marah sama temannya untuk
membela gw yaitu “Lu semua jangan ganggu cowok gw, terserah gw donk
suka sama siapa?, apa kalian merasa rugi gw pacaran sama dia?, gw gak
ganggu urusan pribadi kalian, lu semua mau pacaran sama kakek-kakek
atau orok, gak ada urusan sama gw”. Sepertinya menjadi beberapa
kalimat yang gw kenang. Hidup terkadang menjadi serba salah, setelah
kita dapat akan merasa apa yang kita dapatkan itu adalah kekurangan
kita. 1 bulan menjalin asmara sama orang lebih tua dan lebih tinggi
sedikit derajatnya membuat gw selalu bertanya-tanya. Sambil duduk
diatas ayunan kayu, gw melihat Fitri dari kejauhan lagi asik bermain
basket bersama teman-temannya. Gw berpikir kalau gw ini begitu
teramat jauh, gw gak mungkin hanya mementingkan perasaan hati gw
sendiri, kasian sama dia sering dicengin sama temen-temennya, ya gw
sendiri pun merasa sakit hati kalau ketemu temen-temennya dijalan
pasti di hina dina seperti seorang wanita yang ketauan jinah dengan
pria yang bukan suaminya.
Gw
juga punya 2 hamster, lebih tepatnya sih bukan gw yang beli tuh 2
makhluk mirip tikus tersebut melainkan cewek gw yang membelinya dari
uang saku. Dia kesemsem sama hamster punya temen gw bernama nikon
(namanya mirip merk kamera, mungkin emaknya dulu ngidam difoto pake
kamera nikon). Akhirnya gw nemenin dia beli sepasang hamster yang tak
jauh dari SD komplek tetangga, gw pun membelikan makanannya berupa
makanan padat semacam pur tapi khusus untuk hewan-hewan pengerat
macam tikus dan kelinci. Kalau gw Cuma modal nganterin dia doank, wah
harga diri gw sepertinya kurang elegan dimata dia, maka dari itu gw
modalin satu bungkus pur kelinci ukuran 500mg, lumayan bikin dompet
gw kosong akan duit recehan. Sepasang hamster lucu di taro di kandang
yang sudah disiapkan oleh Fitri sendiri, biarpun dia cewek tapi
sangat jeli dalam hal memilih kandang, suatu saat pasti dia akan
menjadi wanita peternak terbaik se-Indonesia bahkan menjadi seorang
konsultan kandang bagi para peternak-peternak hewan.
2
binatang hamster itu ia namakan vikui dan vikoi, gw aja bingung cara
bedain mana yang vikui dan yang mana vikoi karena warna, bentuk,
serta kotorannya sama saja, gak beda jauh, tetapi menurut dia ukuran
vikui lebih kecil dari vikoi. Alasan dia memberi nama vikui pada
salah satu hamsternya, adalah untuk mengingat gw dikala dia sedang
merasa kesepian butuh pendamping seperti diriku. Untung saja bukan
anjing atau babi yang dia beli, kalau sampai membeli kedua hewan
tersebut ya sama saja gw disamain sama tuh makhluk yang tak memiliki
tangan itu. Kalau kita berdua sedang tidak ada jadwal sepedahan,
biasanya kita membersihkan kandang hamster sambil memperhatikan
tingkah laku mereka yang lucu. Gw merasa dirinya teramat romantis,
padahal gw sering menonton telenovela maria mercedez atau soledhat
tetapi daya romantis gw terhadap pasangan masih juga kalah, mungkin
karena faktor first love sehingga kurang tahu cara berpacaran itu
kaya apa.
First
love itu gak kaya cinta-cinta yang udah kalian rasakan lho, berani
pegangan tangan ataupun menyentuh rambutnya. Untuk saling
tatap-tatapan saja susahnya minta ampun, bisa keluar keringat dingin
sambil kencing diam-diam. Gw pun merasakan hal yang sama saat itu,
Cuma gw nya yang gak mau untuk melakukan hal tersebut, sepertinya
terlalu dini untuk berperilaku seperti itu. Gw jadi teringat pesan
guru ngaji, berawal dari sering tatap-tatapan lalu mulai pegangan
tangan, cubit-cubitan, elus-elus rambut, cium pipi yang katanya
menandakan sayang hingga akhirnya ciuman bibir dan puncaknya adalah
kombinasi antara ciuman, pegang-pegang hingga elus-elusan. Kalimat
tersebut baru gw pahami ketika gw berumur 14 tahun atau waktu gw
kelas 2 SMP. Ternyata gak kerasa hubungan kita sudah memasuki bulan
ketiga, rasanya gitu-gitu aja setiap kali pacaran, naik sepedah,
minum susu bareng, main sepeda lagi, mainan hamster dan begitu-begitu
terus tanpa adanya perubahan kegiatan. Hingga akhirnya gw merasa
jenuh dan dia pun sepertinya juga agak jenuh ya, terlihat dari cara
kita bertemu lebih sering diam sambil mainan rambut kita. Pada saat
itu juga gw lagi keranjingan bermain internet, chatting merupakan
kegiatan tambahan gw setelah pulang sekolah dan makan siang,
mengesampingkan tidur siang dan menghilangkan jadwal kerumahnya tiap
sore karena mata lelah akibat kelamaan chatting. Dia memang
menanyakan kenapa gw jarang kerumah dia tiap sore, gw pun menjawab
jika gw lagi sibuk mempersiapkan ujian sekolah sehingga waktu pacaran
gw digantikan dengan waktu belajar, padahal gw sebenarnya lagi asik
bersurfing ria didunia maya.
Hubungan
kita Cuma sampai 3 bulan lebih 2 minggu saja, entah kenapa bisa putus
hubungan karena masalah sepele ya?. awal mulanya sih saat gw asik
main internet di salah satu warnet, lalu ada dia bersama teman-teman
SMP nya yang menurut gw cakep-cakep banget. Gw malu banget jadinya
untuk menyapa kekasih hati gw itu, akhirnya gw pura-pura gak liat dia
sambil mendemin kepala di bilik meja komputer. Padahal dia beberapa
kali manggil-manggil nama gw tetapi gw malah semakin ngumpet dibilik
seperti kura-kura. Mungkin kesel karena dipanggil gak nengok-nengok,
dia pun keluar dari warnet tersebut sambil banting pintu, semua mata
pelanggan tertuju pada pintu yang dibanting dia. Gw pun berkeringat
dingin, sepertinya tidak mau keluar dari warnet ini karena takut di
tebas kepala gw pake lidi.
Sesampainya
dirumah, telepon rumah tidak berhenti-hentinya berdering, kebetulan
rumah gw lagi kosong dan tidak ada siapa-siapa sehingga mau tak mau
gw harus yang mengangkat telepon itu. Pas gw angkat tidak ada
suaranya sama sekali, gw pun menutupnya, dan tak lama berdering lagi.
Begitu terus sampai gw sendiri jengah dengan teroro yang dilakukan
orang tak bertanggung jawab itu, gw angkat telepon untuk kesekian
kalinya dan gw mendengar kata “bego lo, cewek lo nangis, lo bego
banget, mati aja lo” langsung tertutup teleponnya, kayaknya
dibanting sama yang nelepon. Gw langsung berkeringat lagi, lama-lama
gw bisa dehidrasi karena keseringan berkeringat tanpa menggantikannya
dengan cairan ion untuk tubuh. Beberapa kali gw diteror begitu hingga
akhirnya gw cabut kabel teleponnya biar gak lagi ada yang neror gw,
bisa lemas kekurangan cairan gw.
Teror
itu belum berakhir, keesokan harinya ada yang sering manggil-manggil
nama gw dari depan rumah, tetapi pas disamperin orangnya lari mumpet,
kayaknya sih cewek yang manggil gw. Gw berpikir kalau temen-temen si
Fitri lah yang ngerjain gw, sebenarnya gw nyesel banget sama kejadian
di warnet tersebut beneran deh suer gw gak pengen kejadian tersebut
terjadi. Sejak saat itu, kita kehilangan kontak, gw gak berani
mendatangi rumahnya karena gw merasa bersalah banget, untuk
menghubunginya lewat telepon pun tiada daya keberanian apalagi
menghubunginya lewat morse asap ala indian. Ya Tuhan, apakah ini
ganjaran yang gw terima karena telah menyakiti hati seorang anak adam
keturunan hawa. Ya namanya juga waktu itu gw seorang anak kecil yang
sedikit lugu, kalaupun gw salah tetap saja merasa benar, angkuh dan
menjadi sombong.
Bukan
berarti gw gak lagi bersahabat sama Fitri, 5 tahun kemudian dia
kerumah gw untuk memperbaiki silahturahmi yang sudah putus sekalian
kasih gw kado ultah. Gw terpaku saat dia datang, dirinya yang sudah
SMA itu menjadi wanita yang cantik dan berisi, gw pikir dia minta
balikan lagi sama gw ternyata dia mau ngasih kado ultah. Semakin
merasa gak enak gw sama dia, mungkin waktu 2 tahun yang lalu gw
pernah ngirim kado untuk dia tapi gw titip lewat temennya yang tak
lain adalah tetangga gw. Disitu ada surat permintaan maaf tulus dari
gw atas perilaku gw beberapa tahun yang lalu, ternyata dia ingin
membalas hadiah tersebut. lebih salutnya lagi, dia masih ingat hari
ultah gw, dan gw gak peduliin apa bentuk kado tersebut yang gw
peduliin adalah kehadirannya lagi di kehidupan gw. Sempat GR juga
atas kehadiran dia, gw kira bakal ngajakin balikan, ternyata ngajakin
putusan dan menjalin persaudaraan layaknya seorang sepupu’an.
Memang lebih baik begitu sih daripada harus berpacaran hingga
akhirnya memutuskan jalan persahabatan.
Begitulah
kisah kasih cinta monyet gw waktu jaman Sekolah Dasar, emang gak
begitu mengharukan tapi cukup memalukan karena sikap kanak-kanak
masih saja membalut kehidupan gw sehingga belum peka terhadap
keinginan seorang wanita itu seperti apa. TTM atau teman tapi mesra
pernah juga gw rasakan waktu jaman-jaman SMP, gw yang sudah pernah
mengenal cinta saja masih ketipu dengan yang namanya TTM. TTM yang gw
rasakan merupakan TTM yang tidak gw rasakan, menurut dia adalah TTM
tapi menurut gw adalah bukan TTM, bingung?, ya sama gw juga bingung.
Saat itu belum booming yang namanya lagu Teman Tapi Mesra ciptaan
Ratu (Maia Estianty dan Mulan Jameela). Gw baru tahu itu TTM setelah
lagu itu terbit sekitar gw kelas 1 SMA, dan yang gw sesali adalah gw
terlalu serius dalam permainan TTM, seharusnya gw gak perlu pake hati
untuk memainkan pernah pria dalam cerita Teman Tapi Mesra.
Playtech launches live-dealer app in Nigeria, UK &
BalasHapusPlaytech 강원도 출장안마 has announced it has launched its live-dealer 거제 출장마사지 application in the country's Fecabri, and it is 안양 출장마사지 currently working on its 광주 출장마사지 integration with 양산 출장안마 Live Dealer