Senin, 02 Agustus 2010

Kisah si Ale

Berjejer rapih manusia mengantri disebuah loket yang masih tutup tanpa adanya penjaga loket, dari seseorang yang antri didepan loket hingga akhir antrian, semuanya sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Terdiam terpaku tanpa adanya komunikasi sosial seperti halnya manusia yang membutuhkan hubungan sosial antar umat manusia. Semakin lama orang yang mengantri loket tersebut semakin banyak namun tak ada satupun yang bertanya kapan loket itu dibuka.

Dilain tempat, seorang remaja bernama Ale sedang berlari menuju tempat dimana loket itu berada untuk membeli karcis. Kakinya berlari mengejar waktu agar tepat waktu berada diloket tersebut dan tidak kehabisan tiket. Sampai didepan loket ia kaget karena antrian loket begitu panjang sehingga membuatnya harus berada dibelakang mengantri seperti orang lain. Dengan nafas yang tersengah-sengah naik turun ia mengantri dibarisan belakang. Detik demi detik, menit demi menit hingga ia mengantri selama dua jam namun ia tidak bergerak maju kedepan, jangankan untuk bergerak, loketnya saja belum dibuka hingga sekarang. Ale ingin bertanya kepada orang lain yang ikut mengantri namun ia urungkan niatnya karena masing-masing orang yang mengantri tersebut mempunyai kesibukan masing-masing. Mulai dari mendengarkan MP3, asik bersms-an, telepon-teleponan hingga asik mesra-mesraan sama sang kekasih. Mereka ini tidak merasa sudah berjam-jam mengantri namun tidak juga kunjung melangkah maju kedepan.


Akhirnya karena rasa kesal dan juga kebelet ingin membeli karcis, ale bertanya kepada orang yang didepannya namun baru saja Ale mencolek pundak orang didepannya malah langsung melambaikan tangan yang berarti tidak ingin diganggu karena sedang asik BBM-an. Sedangkan orang yang didepan tidak berasa dicolek oleh Ale bahkan telingannya disumbat dengan headphone MP3 nya. Ia melihat kesekelilingnya, hanya ada seorang petugas kebersihan yang ketiduran di sebuah sofa empuk sambil memegangi sapu. Ia melangkah keluar dari barisan antrian dan menuju ke petugas kebersihan tersebut, ia guncang-guncangkan tubuh si petugas kebersihan berharap ia bisa memberikan jawaban Loket tersebut buka jam berapa.

Petugas kebersihan langsung terbangun ketika tubuhnya diguncang-guncang oleh Ale, langsung saja Ale bertanya kepada petugas kebersihan tersebut “mas loketnya buka jam berapa?” dan sang petugas kebersihan tersebut langsung tercengang kaget ketika melihat antrian didepan loket sudah banyak yang mengantri. Langsung saja dia berkata “hari ini gak buka mas, tutup selama dua hari”. Ale yang mendengarkan tersebut langsung mau pingsan karena kelelahannya mengantri selama berjam-jam namun tanpa mendapatkan hasil yang ia inginkan. Sedangkan orang-orang yang mengantri langsung saling menyalahkan kenapa tidak bertanya dari tadi sama si petugas kebersihan.

Karena saling menyalahkan itulah maka terjadilah sedikit perkelahian antar orang-orang yang mengantri hingga timbul keributan. Ale melangkah keluar ruangan loket sambil geleng-geleng kepala melihat perilaku manusia jaman sekarang yang tidak mau inisiatif melakukan sesuatu namun lebih mudah saling menyalahkan supaya merasa terlihat benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar